Tutorial Cara Install Ubuntu 18.04 LTS - Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux (distro) yang berbasis Debian dan didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas (open source). Filosofi nama Ubuntu sendiri berasal dari Afrika Selatan yang berarti "Kemanusiaan Kepada Sesama".
Proyek pengembangan Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd, yaitu sebuah perusahaan pengembang perangkat lunak komputer yang berpusat di Britania Raya, perusahaan ini didirikan oleh Mark Shuttleworth, yaitu seorang pengusaha dari Afrika Selatan. Tujuan dari pengembangan distribusi Linux Ubuntu yaitu membawa semangat yang terkandung di dalam filosofi Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak.
Versi pertama dari Ubuntu dirilis pada tahun 2004, dan memiliki 2 versi, yaitu versi Long Term Support (LTS) yang dirilis setiap 2 tahun sekali dengan dukungan update sampai 5 tahun, dan versi Non-LTS yang dirilis setiap 6 bulan sekali dengan dukungan update hanya 18 bulan saja.
Distro linux Ubuntu banyak direkomendasikan kepada orang-orang yang ingin migrasi dari sistem operasi Windows ke GNU/Linux, ini karena Ubuntu memiliki repository yang cukup lengkap, ini juga yang menjadi alasan kenapa banyak distro linux berbasis Ubuntu yang bermunculan, salah satunya Linuxmint yang bahkan kepopulerannya melebihi Ubuntu.
Tutorial Cara Install Ubuntu 18.04 LTS
Pada
tutorial ini, akan dijelaskan langkah-langkah melakukan instalasi Ubuntu 18.04 LTS khusus untuk pengguna pemula yang baru migrasi ke GNU/Linux.
Sebelum melakukan instalasi Ubuntu 18.04 LTS, pastikan komputer kamu sudah memenuhi minimum requirement yang direkomendasikan sebagai berikut :
- 2 GHz dual core processor or better
- 4 GB system memory
- 25 GB of free hard drive space
- Either a DVD drive or a USB port for the installer media
- Internet access is helpful
Untuk file ISOnya kamu bisa download disini.
Kalau sudah didownload silahkan burning ke CD/DVD atau kamu juga bisa
menggunakan USB bootable agar lebih praktis, saya sendiri lebih
merekomendasikan memakai USB bootable. Panduan cara membuat USB bootable
linux sudah saya posting dan bisa kamu baca dengan mengklik tautan di
bawah ini.
Jika
USB bootable sudah siap, sekarang tancapkan USB bootablenya ke port USB
yang ada di komputer, kemudian atur BIOS di komputer kamu agar
melakukan booting melalui USB terlebih dahulu, langkah-langkahnya tidak
saya jelaskan disini karena setiap BIOS memiliki cara yang berbeda-beda
untuk mengatur boot prioritynya.
Jika boot priority sudah diarahkan ke USB, silahkan restart komputer kamu, kemudian Ubuntu akan memulai proses booting seperti gambar di bawah ini, silahkan tunggu proses booting sampai selesai.
Kamu akan diarahkan ke Welcome screen, disini kamu bisa memilih opsi Try Ubuntu untuk mencoba Ubuntu secara live tanpa harus menginstall-nya, atau kamu juga bisa memilih opsi Install Ubuntu untuk menginstall-nya langsung ke hard disk.
Tapi karena kita akan menginstall-nya ke hard disk, jadi langsung klik saja opsi Install Ubuntu.
Jika boot priority sudah diarahkan ke USB, silahkan restart komputer kamu, kemudian Ubuntu akan memulai proses booting seperti gambar di bawah ini, silahkan tunggu proses booting sampai selesai.
Kamu akan diarahkan ke Welcome screen, disini kamu bisa memilih opsi Try Ubuntu untuk mencoba Ubuntu secara live tanpa harus menginstall-nya, atau kamu juga bisa memilih opsi Install Ubuntu untuk menginstall-nya langsung ke hard disk.
Tapi karena kita akan menginstall-nya ke hard disk, jadi langsung klik saja opsi Install Ubuntu.
Pilih layout keyboard sesuai keinginan, tapi sebaiknya biarkan default saja lalu klik tombol Continue.
Lalu untuk proses instalasinya pilih saja Normal installation, centang juga opsi Download updates agar Ubuntu mendownload pembaruan software ketika proses instalasi.
Selain itu centang juga Install third-party software agar komputer kamu secara
otomatis menginstall aplikasi-aplikasi pendukung seperti flash player,
media player maupun driver untuk kartu grafis dan adapter wifi ketika proses instalasi berlangsung.
Berikutnya kita bisa memilih jenis instalasi, apakah akan menghapus seluruh data dan sistem operasi yang ada pada harddisk (Erase disk and install Ubuntu), atau menentukan jenis partisi harddisk secara manual (Something else). Namun sebaiknya kamu pilih saja somethine else agar bisa menentukan besaran partisi untuk root, home dan swap sesuai keinginan.
Jika kamu memilih opsi something else, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini. Klik tombol New Partition Table untuk membuat tabel partisi baru.
Dengan
membuat tabel partisi baru pada harddisk, maka semua data-data yang ada
di dalamnya akan terhapus, jadi pastikan sudah tidak ada data-data
penting apapun di dalam harddisk, jika sudah yakin silahkan klik tombol Continue.
Kemudian akan muncul partisi haddisk baru yaitu Free Space (lihat gambar di bawah), partisi inilah yang akan kita bagi-bagi untuk dijadikan partisi root, home dan swap, berikut penjelasan masing-masing partisi yang akan dibuat :
- Partisi root (/) : adalah partisi yang digunakan untuk menampung semua file system linux, semua aplikasi yang kamu install nantinya akan disimpan di partisi ini, partisi root ini fungsinya hampir sama dengan Drive C di windows.
- Partisi home (/home) : adalah partisi yang digunakan untuk menyimpan semua file pengguna (user), partisi ini secara fungsi hampir mirip seperti Drive D pada windows.
- Partisi swap : adalah space pada harddisk yang dialokasikan untuk logical memory, sistem akan memakai alokasi swap jika space pada memory RAM sudah habis, besarnya partisi swap biasanya 2x lipat dari jumlah RAM, tapi saya biasanya hanya mengalokasikan 2GB saja untuk swap.
Pertama kita akan buat partisi root (/) terlebih dulu, caranya klik free space kemudian klik tombol (+) untuk menambahkan partisi baru.
Tentukan besaran atau alokasi harddisk untuk partisi root (/), sebagai contoh disini saya mengalokasikan 8GB untuk partisi root (/).
Sebetulnya ini sangat tidak direkomendasikan karena nantinya kamu tidak akan bisa menginstal aplikasi lain jika partisi untuk root hanya diberikan 8GB, sebaiknya minimal 15GB untuk root, lebih besar akan jauh lebih bagus lagi.
Kemudian atur :
- Size : 8000 MB
- Type for the new partition : Primary
- Location for the new partition : Beginning of this space
- Use as : Ext4 journaling file system
- Mount point : / (partisi root)
Jika sudah klik tombol tombol OK.
Nah
sekarang sudah muncul partisi baru yaitu root (/) dengan alokasi 7998
MB (8GB). Kemudian kita buat lagi partisi untuk swap yaitu
sebesar 2GB, caranya klik free space -> klik tombol (+) untuk menambahkan partisi baru.
Kemudian tentukan :- Size : 2000 MB (2GB)
- Type for the new partition : Logical
- Location for the new partition : End of this space
- Use as : swap area
Klik tombol OK untuk menyimpan partisi swap yang baru saja dibuat.
Sekarang
kita sudah punya 2 partisi baru, yaitu partisi root (/) dan partisi
swap. Terakhir kita buat lagi satu partisi untuk home, alokasinya
sendiri memakai seluruh sisa space harddisk yang ada.
Caranya masih sama seperti sebelumnya, klik Free space kemudian klik tombol (+).
Untuk
partisi home kita memakai sisa space harddisk yang ada, sebagai contoh
disini saya mempunyai sisa space harddisk 11476 MB atau sekitar 11.5 GB
dan akan saya pakai seluruhnya untuk partisi home.
Kemudian tentukan :
- Type for the new partition : Primary.
- Location for the new partition : Beginning of this space
- Use as : Ext4 journaling file system
- Mount point : /home (partisi home)
Jika
proses pembagian partisi untuk root, home dan swap sudah selesai,
sekarang kita bisa mulai proses instalasinya, klik /dev/sda kemudian
klik tombol Install Now untuk memulai proses instalasi.
Setelah itu akan muncul pop-up seperti ini, klik saja Continue untuk melakukan format partisi yang sudah dibuat sebelumnya.
Kemudian pilih lokasi, disini saya pilih lokasi Jakarta karena kebetulan saya berada di Jakarta, silahkan disesuaikan dengan lokasi kamu berada
Berikutnya tentukan username, hostname atau nama komputer, dan juga password yang akan digunakan untuk login ke desktop Ubuntu kamu.
Untuk keamanan, centang juga opsi Require my password to log in agar tidak sembarangan orang dapat mengakses komputer kamu.
Kemudian
tunggu proses instalasi sampai selesai, proses instalasi ini lumayan
memakan waktu lama karena Ubuntu akan mendownload dan menginstal
aplikasi third-party dan juga driver untuk kartu grafis dan wifi.
Proses instalasi sudah selesai, silahkan restart komputer kamu dengan mengklik tombol Restart Now.
Berikut login screen Ubuntu 18.04 LTS setelah selesai diinstall, silahkan klik username yang tertera di layar monitor.
Kemudian masukkan password yang sebelumnya sudah kamu setup.
Berikut tampilan awal desktop Ubuntu 18.04 LTS. Saat ini setiap rilis versi Ubuntu terbaru sudah dilengkapi dengan desktop Gnome secara default, bukan lagi Unity seperti versi sebelumnya.
Sampai disini Ubuntu 18.04 LTS sudah berhasil terpasang di komputer dan sudah bisa kamu operasikan untuk keperluan kerja maupun aktivitas komputasi lainnya.
Demikian langkah-langkah cara instalasi Ubuntu 18.04 LTS. Jika ada penjelasan yang kurang dimengerti silahkan tanyakan langsung melalui kolom komentar di bawah.
Baca juga : Tutorial cara install Linuxmint 19.2 Tina
Mohon
bantuannya untuk share artikel ini agar bisa bermanfaat untuk orang
lain yang ingin migrasi ke GNU/Linux dan tertarik menginstal Ubuntu. Semoga
bermanfaat dan terimakasih.
Advertisement